ADVETORIAL
SENTAJO RAYA - Meski sudah berumur ratusan tahun, keberadaan Rumah Adat (Rumah Godang) Kenegerian Sentajo Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau hingga kini masih tampak berdiri tokoh.
Rumah Adat Kenegerian Sentajo yang terletak di Desa Koto Sentajo saat ini berjumlah sebanyak 27 rumah Adat.
Adapun suku yang ada di Kenegerian Sentajo ini sebanyak 4 suku yakni :
1. Suku Caniago
2. Suku Melayu
3. Suku Paliang dan
4. Suku Patopang
Dengan sudah berkembangnya populasi Cucu - kemenakan maka Suku Paliang terbagi menjadi Suku Paliang Lowe, Paliang Soni dan Suku Paliang Tanjung namun Dt.Penghulunya, (Pangulu) tetap satu.
JUMLAH RUMAH ADAT
Adapun jumlah rumah adat tersebut dari masing- masing suku yakni :
1. Suku Patopang : 3 unit
2. Suku Piliang soni : 6 unit
3. Suku Piliang Lowe : 3 unit
4. Suku Melayu : 6 unit
5. Suku Caniago : 2 unit
6. Suku Tanjuang : 7 unit
Keterangan : Jumlah 27 unit
Sadangkan para Datuk Penghulu dari masing - masing suku :
- Suku Chaniago
Datuk Sanaro (Agus Salim)
- Suku Paliang
Datuk Panghulu Malin (Arliyusman)
- Suku Malayu
Datuk Penghulu Bongsu (Adjisman)
- Suku Patopang
Datuk Panghulu Kayo (Nasrun)
KAPAN BERDIRINYA RUMAH ADAT KENEGERIAN SENTAJO
Untuk diketahui kapan berdirinya rumah adat Kenegerian Sentajo hingga kini tidak ketahui secara pasti. Namun analisa dari Mahasiswa asal Swiss Andreas Polly saat mengunjungi Rumah Adat pada tahun 1999 lalu mengatakan, berdirinya rumah adat Kenegerian Sentajo ini diperkirakan berkisar pada tahun 1700. Analisa mahasiswa tersebut hanya perkiraan.
Cukup tua rumah adat Kenegerian Sentajo ini, lalu terlintas dipemikiran sebagian kita mengapa saat ini rumah adat masih berdiri kokoh?
MENGAPA RUMAH ADAT MASIH BERDIRI KOKOH ?
Rahasianya kita ungkap agar para pembaca tidak penasaran.
Menurut Dt. Adjisman (Panghulu Bongsu Suku Malayu) menuturkan :
Sejak berdirinya rumah Adat tersebut, rumah adat ini dihuni oleh para cucu - kemenakan dari masing-masing suku. Selain itu, fungsi Tungganai (Mamak Suku) yang selalu meninjau dan mengontrol keadaan rumah adat suku masing-masing. Selain itu setiap setahun sekali rumah adat ini dilakukan perkumpulan untuk Bersilaturahmi antara Ninik - Mamak, Cucu - Kemenakan.
Disaat Bersilaturahmi, Tungganai menyampaikan keadaan rumah adat dan tahapan program pembangunan rumah adat tersebut. Dihadapan para Petingi Adat, Tungganai melakukan permintaan sumbangan untuk pembangunan rumah adat atau perbaikan.
Setelah terkumpul sumbangan dana dari cucu - Kemenakan maka Tungganai melaksanakan tugasnya untuk menggunakan dana tersebut untuk perbaikan rumah adat (Rumah Godang) tersebut. Perbaikan atau renovasi rumah adat tidak diperbolehkan mengubah bentuk aslinya.
Selain itu kepedulian para cucu - kemenakan yang berada diperantauan serta kepedulian para cucu - kemenakan yang darmawan serta peduli akan rumah Adat. Sistem ini hingga kini masih tetap dilaksanakan maka tak heran hingga kini keberadaan rumah Adat Kenegerian Sentajo masih berdiri kokoh dan masih difungsikan. Barangkali Rumah Adat satu - satunya di Kuantan Singingi hingga kini masih lengkap.
PENINGGALAN BERSEJARAH
Rumah Adat Kenegerian Sentajo ini merupakan peninggalan bersejarah dan juga aset budaya yang tinggi nilainya. Maka setiap tahun para Datuk Panghulu berpesan kepada para cucu - kemenakan dan menyampaikan beberapa '' Pituah'' Demi mempertahankan adat Istiadat serta keberadaan rumah Adat agar cucu - Kemenakan selalu memperhatikan dan menjaga rumah adat agar selalu berdiri kokoh hingga akhir zaman nanti.
DUKUNGAN DAN PERHATIAN DARI BERBAGAI PIHAK
Keberadaan rumah adat ini juga tidak terlepas dari Atensi (kepedulian) Pemerintah daerah Kabupaten Kuantan Singingi (Pemkab) melalui bantuan dana. Begitu juga atas perhatian serta bantuan yang disalurkan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan direktorat kepercayaan terhadap Tuhan yang maha Esa dan Tradisi memberikan bantuan renovasi rumah Adat sebesar 498.889.000 melalui Lembaga Adat Kenegerian Sentajo pada tahun 2016 lalu. Bantuan tersebut hanya mampu merenovasi untuk 6 unit rumah Adat.
Selain itu, kepedulian akan keberadaan Rumah Adat Kenegerian Sentajo juga tidak terlepas dari Atensi dan dukungan dari Universitas Riau (UR) yang menjadikan kawasan Rumah Adat sebagai Mitra Desa Binaan Wisata Universitas Riau.
Universitas Riau juga telah banyak memberikan beberapa fasilitas untuk melestarikan Rumah Adat serta telah memberikan berbagai Pelatihan Homestay kepada warga dan Pokdarwis serta berbagai inovasi untuk mempromosikan (Viral) akan keberadaan rumah adat Kenegerian Sentajo.
Penulis : MADIYUSMAN
Wartawan liputanoke.com
*saran dan kritik dari pembaca sangat diperlukan demi kesempurnaan artikel ini.* Terimakasih.
Komentar
Posting Komentar